Ada ketidak jujuran antara mata dan bibirnya yang berbicara pagi itu
ada kebosanan yang menggantung di benakku
dan ada satu tanya yang aku ingin kau jawab
aku atau dia yang akan terjatuh lebih awal
Entah untuk siapa aku tulis ini
tapi inilah yang ada dibenakku sekarang
mungkin tak seharusnya kau terlibat dalam misteri ini
tapi kau mungkin yang akan menjadi penerjemah
dari bahasa yang tidak kumengerti sama sekali
Dia seperti sosok pelacur yang kutemui dijalan yang kotor berlumpur
yang seolah dia selalu memilih untuk tinggal dalam kubangan itu
aah dia memintaku menginjakkan kakiku disitu
bahkan memaksaku,mengancamku dan
menggertakku dengan tatapan mata yang memuakkan
Saat dia mulai melukaiku dengan mata iblisnya
kau datang seakan ingin melerai perdebatan antara aku dan dia
ya...perlahan dia melangkah jauh dariku
tapi racun yang ia tebar dari matanya
masih melekat di aliran darahku
Salahkah aku simpan dendam ini?
salahkan aku ingin membalasnya?
Aku melihat matamu yang tak mau beri jawaban
yang kuterka... mungkin itu berarti "TIDAK"
Aku hanya ingin tertawa atau setidaknya tersenyum
saat ku lihat ia terkulai dalam luka
yang aku tinggalkan di hidupnya nanti...
andai bukan aku yang melukainya
aku tetap ingin melihat
dia terluka,sakit dan mungkin mati...
karena dia membunuhku meski ragaku tak mati...
**G**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar