Ada semak dibelakang kursi tempatku bersandar kini
semak berdaun runcing dan berbunga putih,
aku ingat kamu
kamu yang selalu jadi temanku bercerita
tentang hari didunia impian
semak itu semakin sempurnakan ingatanku
Lama waktu terbuang tanpa ada yang berarti
Kutanyakan keberadaanmu pada siapapun yang kutemui
aku begitu larut dalam pencarian,merasa lelah
putus asa dan bahkan menyerah...
sampai akhirnya...
Aku menemukanmu...
tanpa terduga.....
seperti bermimpi..
Terimakasih dan syukurku pada Tuhan
aku dipertemukan lagi denganmu...
sahabatku yang begitu lama aku cari
dan semak ini tak lagi mengganggu pikiranku
karena apa yang hilang bertahun tahun
sudah kembali lagi...
**G**
Untuk puja sahabatku
Rabu, 19 Januari 2011
Minggu, 02 Januari 2011
TEMPAYAN MISTERI
Kuisi sebuah tempayan yang dititip sang misteri
dengan sebuah kalimat "siapa yang harus kupercaya untuk berbagi?"
sang misteri berlalu tanpa menjawab...
tangan ini masih menggenggam utuh keraguan
tapi hembusan angin mengantarku pada sebuah titik fokus
yang mengharuskanku mengejar bayang sang misteri
ia tersenyum penuh teka teki...
dia menunggu keyakinanku untuk menjawab sendiri semua ini
Tak ada yang memberi komentar
kecuali mata mata itu memandangiku
dengan penuh harapan aku selesaikan semuanya
Kerak yang tersisa dari perapian menodai kain putih
yang menyapu tanah basah dikakiku
aku hanya tertegun menatap pucuk dedaunan
di hutan belantara tempatku bertemu sang misteri
yakin tak yakin aku merasakan embun mendinginkan kelopak mataku
dan masih kugenggam pula
remah bunga teratai yang kupetik dari danau
meski kutau...tak seharusnya kusentuh air danau
yang keruh penuh lumpur...
Kini harus kubawa remah indah berwarna ungu
menuju tempayan misteri yang tak tampak oleh mata telanjang
dan mencurahkan air bersih kedalamnya...
demi mengubah remah indah berlumpur
menjadi kelopak utuh teratai ungu
dan kukembalikan kedanau yang semoga terganti
menjadi telaga sunyi berair bening...
**G**
BAHAGIA YANG BERJANJI
Terapung anganku menawar sebuah hal yang di sebut takdir
arus yang berjalan ikut merangkai kenangan
antara kisah cinta kita yang tak terrencana,
kapan dan mengapa, tak satupun petunjuk yang mampu jelaskan,
gerak setiap asa yang melintasi sadar,
mengejutkan setiap ingatku tentang hal lampau
yang pernah terukir diantara dinding hati
yang terkadang ingin rasaku menghapusnya,
tapi naluriku sebagai manusia masih menyisakan sadar
bahwa tak ada yang dapat di hapus
melainkan di pelajari segala lampiran yang masih tersisa,
sebagai pedoman jalani sisa hidup
yang pun tak ada yang bisa pastikan
kapan dan dimana habisnya...
Ada ungkapan yang mengatakan jangan lihat kebelakang,
tatap masa depan
tapi setelah kucerna lebih dalam
tak ada masa depan tanpa melihat masa lampau,
tak ada bayangan untuk masa depan tanpa masa lampau.
tak ada yang tak terluka sebelum mengakhiri kisahnya
dalam ruang ini,ruang yang disebut... dunia.
Dan separuh dari sisa tenaga untuk melangkah
telah seharusnyalah aku tetap pertahankan
demi harapan yang tak bergeser dari hati
harapan yang dibuat oleh sebuah kalimat yang disebut janji
dan diucapkan oleh hal indah yang disebut bahagia...
Langganan:
Postingan (Atom)