Kuisi sebuah tempayan yang dititip sang misteri
dengan sebuah kalimat "siapa yang harus kupercaya untuk berbagi?"
sang misteri berlalu tanpa menjawab...
tangan ini masih menggenggam utuh keraguan
tapi hembusan angin mengantarku pada sebuah titik fokus
yang mengharuskanku mengejar bayang sang misteri
ia tersenyum penuh teka teki...
dia menunggu keyakinanku untuk menjawab sendiri semua ini
Tak ada yang memberi komentar
kecuali mata mata itu memandangiku
dengan penuh harapan aku selesaikan semuanya
Kerak yang tersisa dari perapian menodai kain putih
yang menyapu tanah basah dikakiku
aku hanya tertegun menatap pucuk dedaunan
di hutan belantara tempatku bertemu sang misteri
yakin tak yakin aku merasakan embun mendinginkan kelopak mataku
dan masih kugenggam pula
remah bunga teratai yang kupetik dari danau
meski kutau...tak seharusnya kusentuh air danau
yang keruh penuh lumpur...
Kini harus kubawa remah indah berwarna ungu
menuju tempayan misteri yang tak tampak oleh mata telanjang
dan mencurahkan air bersih kedalamnya...
demi mengubah remah indah berlumpur
menjadi kelopak utuh teratai ungu
dan kukembalikan kedanau yang semoga terganti
menjadi telaga sunyi berair bening...
**G**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar