Ketika cinta diantara kita memburu sebuah kata setia,kerap kali aku menduga yang tak berlogika...
kau semakin menguasai tempat dihatiku, mengacaukan fikiran normalku.Siapa selain aku yang kau berikan ucapan selamat pagi saat kau terbangun? Itupun sudah menjadi pertanyaan pancingan yang mengundang musuh-musuh dari kesabaranku.Kau begitu mahal dimataku,meski bukan angka yang kuletakkan dilayar kornea matamu.
Kau tau arah yang aku mau bersamamu?Damai pelukanmu saat kuterlelap,memperbaharui memory otakku dipagi hari, senyum ketulusan terbaca dari tatapan mata siapapun yang menganut sebuah kesetiaan. Kau membatasi ruang gerakku, dugaan yang kau datangkan saat kita tak bersama,memang sudah seharusnyalah jadi tantanganku, aku tak mau lagi menentang hatiku. Aku dan pradugaku biarlah berjalan seiring,menempuh jarak yang meski berliku, namun pada akhirnya kau menungguku di ujung jalan sana...
Andai pun aku nantinya menepi sejenak karena lelah,jangan takut aku tak sampai disana.. Akan aku titipkan untukmu selembar kertas putih bertuliskan pesanku, pada burung pipit yang mungkin melintas,bila ia tak sampaikan padamu, tetaplah kau yakini dengan batinmu, aku akan datang dan memelukmu dengan kemanjaan yang kupunya, dan kuminta penjelasan padamu mengapa aku selalu menduga duga tentang kesendirianku slama ini, dan aku akan temukan jawaban itu dari jendela hatimu yang terbuka dengan teduhnya untukku.
**G**
Tidak ada komentar:
Posting Komentar