Tergadai mimpiku semalam,,,
pada rembulan pagi yang hampir mati,
musim hujan telah berakhir,
namun jejakku masih tertinggal dilumpur halaman rumahmu...
aku hanya tau hatiku mendengarmu semalam...
namun aku takut...
takut membangunkan ragamu
yang sudah tak mau menemuiku lagi...
Aku tak pernah menjawab cacianmu
yang bahkan kau teriakkan pada setan setan
yang mendampingimu hingga saat ini...
kau terluka... kau berdarah,bahkan hampir mati...
Aku pantas tersenyum saat ini,
tersenyum atas kemenanganku...
kemenangan bukan dari kekalahanmu..
melainkan kemenangan yang ku dapat dari kata surga
yang disebutkan oleh orang yang seolah pernah mati...
Aku mendengar teriakanmu..,.
yang berlomba dengan suara para burung hantu
yang hinggap dipohon bercabang lima...
di depan jendela kamarmu...
Taukah kau aku menangis saat kau terlilit luka?
pernahkah kau dengar kusebut namamu
dalam rangkaian kata yang dimaknai sebagai do'a?
jangan buang waktumu hanya untuk merintih,
cobalah sesekali ungkapkan sakitmu pada sang penerima doa,
karna para burung hantu yang kau ajak berlomba
hanya merasa kau tertawakan
dan mereka tak dapat menyembuhkanmu...
Biar...
Malam ini akan ku tunggu bulan sabit,,
dan akan ku buka paksa jendela kamarmu...
biar...
kau mencaciku lagi, aku tau kau tak mampu lagi beranjak
dari ranjang indahmu, aku hanya ingin kau melihat bulan
tanpa harus melangkah kehalaman...
kau akan lihat...
mimpiku masih tergantung disana...
sadarlah...
apa yang kau rampas dariku terlalu indah...
***G***