Bunga musim hujan yang biasa bersemi dijalan ini tak lagi kulihat,
tak ada lagi yang membuatku beralasan keluar dari jendela kamarku...
aku menunggu tanah kembali lembab,
namun hujan hanya sehari
malam slalu indah bertabur bintang.......
tapi pada kenyataannya cahayanya tak mampu membiasi.......
meski hanya untuk sepucuk daun cemara...
andai aku mampu jujur sedari awal dan brani berkata tidak
tak ada yg teronggok dihadapanku seperti ini.......
rasa jengahku mendengar nyanyian merpati,
bukan tak beralasan
ditelingaku seolah tak ada lg suara merdu, tak ada lagi bahasa yang dapat aku cerna
semuanya seperti sama, hanya intonasinya yg berbeda.
Aku tak mau jadi orang munafik,
tp pada kenyataannya..
aku tak sekuat itu menerima kenyataan
aku lemah... tapi berpura pura mampu menghadapi semua ini...
ada saja hal bodoh yang aku tertawakan dalam keadaan seperti ini.
Ada saja yang membuatku membuka mulutku untuk tersenyum,
tapi tak ada yang mampu membuatku tersenyum tulus seperti dulu lagi,
Tak ada lagi bunga bunga yg berwarna ungu...
yang dulu selalu memaksaku terbangun di pagi buta
dan berteriak dihalaman rumah itu....
dan mengucapkan selamat pagi pada mereka yang senantiasa tersenyum manis untukku,
Hmm...cerita usang yang indah...
Aku telah mati untuk mereka, aku hanya tinggal nama.
***G***
|
i love it
BalasHapus