Selarut debu dan air hujan...
menjadi lumpur ditepian sungai tak terjamah,
keinginan hatiku pada sebuah janji yang terpenuhi,
terlambatkah kugapai hatimu yang membatu?
hingga tak kunjung mengering air mata penantianmu...
Meredup cahaya dian dibilik hatiku,
tersapu angin malam menembus celah kasat mata,
kian dingin kurasa sentuhan tanganmu
yang biasanya mampu menghidupkan yakinku.
Sejauh inikah harus melangkah,
sedangkan kau tak sedikitpun bergegas...
belaianmu tergantikan semu malam panjang,
terkadang mengingatmu pun seakan sulit,
cinta untukku dihatimu kemana perginya...
Benarkah wanita dalam mimpimu datang lagi?
apa yang ingin dia ambil darimu?
cinta? tapi itu milikkku...
aku yang menanamnya di ladang hatimu,
jangan biarkan dia memetik bunganya...
dia hanya tak tau aku tersesat saat mencarimu,
Katakan padanya aku masih mencarimu,
agar dia tak mengambil apa yang jadi milikku...
aku pun tak mau kau terus menangis...
hanya saja hujan tak jua reda
dan semakin melarutkan semuanya...
tak hanya lumpur tapi juga larutkan hatimu,
Ditepian sungai kita akan bertemu
dan lumpur yang tak mengering akan kita rangkai
menjadi sebuah vas bunga
dan wanita dalam mimpimu akan tau
aku ada untukmu... semoga...
***G***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar